Ateng Rahmat Hanafiyah

Rabu, 27 Januari 2016

KEUTAMAAN DAN FADILAH DZIKIR

  • Faedah zikrullah Azza wa Jalla:
Berzikir memiliki faedah yang sangat banyak dan besar, diantaranya:
Allah menjadi ridha, mengusir setan, memudahkan hal yang sulit, meringankan hal yang berat, membuang keburukan, menghilangkan gundah gulana dalam jiwa, menguatkan jiwa dan raga, memberi cahaya kepada jiwa dan wajah, membawa rizki, menyirnakan rasa takut dan zikir adalah tanaman di surga.
Zikir menghapus dosa serta melenyapkannya, menyelamatkan diri dari azab Allah, membuang tabir penghalang antara hamba dan Rabbnya, membuat hamba selalu ingat kepada Rabbnya, menimbulkan mahabbah kepada Allah, berserah diri kepada-Nya, hampir dengan-Nya . zikrullah memberikan pelakunya kekuatan, wibawa, kebesaran jiwa dan cahaya. Zikrullah juga sebab turunnya ketenangan dan rahmat untuk pelakunya, para malaikat mengitarinya, Allah membanggakan pelakunya di hadapan para malaikat. Karena itulah Allah memerintahkan kita agar selalu berzikir.
Allah taala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (Q.S. Al Ahzab: 41-42 ).
  • Al Baqiyat Shalihat:
Subhanallah: maknanya; mensucikan Allah dari segala aib dan kekurangan, menafikan sekutu-Nya dalam hal rububiyyah dan uluhiyyah serta menafikan hal yang serupa dalam Asma dan sifat-Nya.
Alhamdulillah: maknanya; menetapkan seluruh pujian untuk-Nya. Hanya Dia-lah yang terpuji dalam hal zat, Asma dan Sifat-Nya, Dia-lah yang terpuji atas perbuatan, nikmat agama dan syariat-Nya.
Laailaha illa Allah: maknanya; tidak ada sesembahan yang hak selain Allah, kalimat ini menafikan beribadah kepada makhluk serta menetapkan ibadah hanya untuk Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya.
Allahu Akbar: maknanya; menetapkan seluruh sifat keagungan , kebesaran dan keangkuhan pd Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya.
Laa haula wala quwwata illa billah: makna; bahwa Allah semata pemilik daya dan upaya, tidak ada yang dapat mengubah suatu keadaan selain Allah dan tidak mungkin kita melakukan suatu pekerjaan tanpa pertolongan Allah.
  • Fadhilah zikrullah:
Allah taala berfirman:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Q.S. Al Baqarah: 152 ) .
Allah taala berfirman:
الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. Ar Ra’ad : 28 ) .
Allah taala berfirman:
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Al Ahzab: 35 ) .
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أنه قال : (( قال اللَّه -عَزَّ وَجَلَ-: أنا عند ظن عبدي بي، وأنا معه إذا ذكرني؛ فإن ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي، وإن ذكرني في ملأ ذكرته في ملأ خير منهم ، إذا تقرب إلي شبرا تقربت إليه ذراعا ، وإذا تقرب إلي ذراعا تقربت إليه باعا، وإذا أتاني يمشي أتيته هرولة )) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu `anhu, dari Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, bahwa ia bersabda: ” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Allah Ta’ala berfirman: “Aku memberi hamba-Ku balasan sesuai dengan dugaannya terhadap-Ku, dan Aku selalu bersamanya bila dia berzikir kepada-Ku, jika ia berzikir kepada-Ku di saat sendiri, maka Aku menyebutnya sendiri, dan jika ia berzikir kepada-Ku di khalayak ramai maka Aku menyebutnya di khalayak ramai yang lebih baik daripada mereka, Bila ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, aku akan mendekatinya sehasta, dan apabila ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa, dan apabila ia mendatangi-Ku dengan berjalan Aku mendatanginya dengan berlari.” Muttafaq ’alaih.[1]
وعن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه عن النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: ( مثل الذي يذكر ربه والذي لا يذكره؛ مثل الحي والميت ) رَوَاهُ البُخَارِيُّ.
Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu `anhu., dari Nabi shallallahu `alaihi wasallam, ia bersabda : “Perumpamaan orang yang berzikir kepada Rabbnya dan orang yang tidak berzikir seperti orang yang hidup dan mayit”. HR. Bukhari.[2]
  • Fadhilah Majlis Zikir:
عن الأغر أبي مسلم أنه قال: أشهد على أبي هريرة وأبي سعيد الخدري رضي الله عنهما أنهما شهدا على النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أنه قال: ( لا يقعد قوم يذكرون اللَّه إلا حفتهم الملائكة، وغشيتهم الرحمة، ونزلت عليهم السكينة، وذكرهم اللَّه فيمن عنده ) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Al Aghar Abu Muslim bahwa ia bersaksi atas Abu Huraira dan dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu `anhuma bahwa keduanya bersaksi atas rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: “Tidak suatu kaum duduk lalu berzikir kepada Allah melainkan para malaikat mengitari mereka dan rahmat meliputi mereka dan ketenangan turun di tengah mereka, dan Allah menyebut mereka dihadapan mahluk yang ada di sisi-Nya”. HR. Muslim.[3]
  • Wajib zikrullah dan shalawat Nabi shallallahu `alaihi wasallam dalam setiap majlis:
Allah taala berfirman:
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا
Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (Q.S. Al Muzammil : 8 ) .
عنه أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: ( ما جلس قوم مجلساً لم يذكروا اللَّه تعالى فيه، ولم يصلوا على نبيهم فيه؛ إلا كان عليهم ترة؛ فإن شاء عذبهم، وإن شاء غفر لهم ) رَوَاهُ أحمد والتِّرمِذِيُّ.
Dari Abu Huraira radhiyallahu `anhu bahwa Nabi shallallahu `alaihi wasallam, ia bersabda : “Setiap kaum yang duduk di sebuah majelis, mereka tidak berzikir kepada Allah dalam majelis tersebut dan tidak bershalawat kepada nabi melainkan mereka bernilai kurang, jika Allah mau Ia mengazab mereka, dan jika Allah mau Ia mengampuni mereka”. HR. Ahmad dan Tarmizi. [4]
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( ما من قوم يقومون من مجلس؛ ولا يذكرون اللَّه تعالى فيه؛ إلا قاموا عن مثل جيفة حمار، وكان لهم حسرة ) رَوَاهُ أبُو دَاوُدَ
Dari Abu Huraira radhiyallahu `anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda: “Setiap suatu kaum yang berdiri dari sebuah majelis dan mereka tidak berzikir kepada Allah dalam majelis tersebut melainkan mereka berdiri seperti dari bangkai keledai dan mereka akan menyesal”. HR. Abu Dauddan Tarmizi. [5]
  • Fadhilah selalu berzikir kepada Allah:
Allah taala berfirman:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآَيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ (190) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (191)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Q.S. Ali Imran: 190-191 ).
Allah taala berfirman:
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Q.S. Al Jumu’ah: 10 )
عن عبد اللَّه بن بسر رضي الله عنه أن رجلاً قال: يا رَسُول اللَّهِ إن شرائع الإسلام قد كثرت عليّ فأخبرني بشيء أتشبث به؟. قال: ( لا يزال لسانك رطباً من ذكر اللَّه ) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ وابن ماجه.
Dari Abdullah bin Busr radhiyallahu `anhu, bahwa seorang lelaki berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat islam sangat banyak, beritahu aku satu yang bisa kupegang”, ia bersabda: “Hendaklah lidahmu selalu basah dengan zikrullah”. HR. Tarmizi dan Ibnu Majah. [6]
عن أبي الدرداء رضي الله عنه قال : قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( ألا أنبئكم بخير أعمالكم، وأزكاها عند مليككم، وأرفعها في درجاتكم، وخير لكم من إنفاق الذهب والفضة، وخير لكم من أن تلقوا عدوكم فتضربوا أعناقهم ويضربوا أعناقكم؟! قالوا: بلى، قال: ( ذكر الله تعالى ). رواه التِّرمِذِيُّ وابن ماجه.
Dari Abu Darda radhiyallahu `anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda: “Maukah aku beri kabar kalian dengan amalan kalian yang terbaik, paling suci di sisi penguasa kalian, paling meninggikan derajat kalian, lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, lebih baik bagii kalian daripada kalian bertemu musuh kalian (kafir) lalu kalian menebas leher mereka dan merekapun menebas leher kalian?”, para sahabat berkata : “Tentu”, ia bersabda : “Berzikir kepada Allah Ta’ala”. HR. Tarmizi dan Ibnu Majah. [7]
عن عائشة رضي الله عنها قالت: كان رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يذكر اللَّه على كل أحيانه. رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari `Aisyah radhiyallahu `anha, ia berkata : “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam selalu berzikir kepada Allah Ta’ala dalam segala keadaan”. HR. Muslim. [8]


[1]. muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 7405 dan Muslim no hadist : 2675. [2]. diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 6407. [3]. diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2700. [4]. Hadist shahih diriwayatkan oleh Ahmad no hadist : 9580 dan Tirmizi no hadist : 3380. [5]. Hadist shahih diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist : 4855 dan Tirmizi no hadist : 3380. [6]. Hadist shahih diriwayatkan oleh Tirmizi no hadist : 3375 dan Ibnu Majah no hadist : 3793. [7]. Hadist shahih diriwayatkan oleh Tirmizi no hadist : 3377 dan Ibnu Majah no hadist : 3790. [8]. diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 373.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar